Satelit Planck, Fotografer Luar Angkasa
Sebuah
foto luar angkasa berupa jalur-jalur cahaya berusia kuno yang muncul di
langit, berhasil dikirimkan ke bumi pada bulan September lalu. Inilah
foto pertama karya satelit fotografer angkasa luar bernama Satelit
Planck.
Satelit Planck adalah satelit diluncurkan oleh Badan Antariksa Eropa
(European
Space Agency, ESA). Satelit ini bertugas untuk memotret benda-benda
luar angkasa, seperti galaksi dan bintang-bintang yang letaknya sangat
jauh. Hasil potretnya akan digunakan untuk memetakan angkasa luar,
termasuk untuk mengetahui umur benda-benda langit. Untuk membuat
satelit ini, ESA mengeluarkan biaya hingga 600 juta Euro, atau senilai
7,5 trilyun rupiah. Wah, mahal sekali, ya…!
Satelit
Planck berukuran tinggi 4,2 meter dan diameter 4,2 meter. Beratnya
mencapai 1.900 kilogram. Teleskop utamanya berdiameter 1,5 meter.
Teleskop ini dilengkapi dua detektor yang sangat peka untuk menangkap
gelombang frekuensi tinggi dan rendah.
Satelit Planck diluncurkan pada 14 Mei 2009,bersamaan
dengan satelit Herschel. Namun, setelah mencapai orbit, keduanya berpisah dan menjalankan misinya masing-masing.
Nama ‘Planck’ diambil dari nama seorang ilmuan Jerman, Max Planck,
peraih hadiah Nobel Fisika tahun 1918. Awalnya, proyek ini bernama
COBRAS/SAMBA (Cosmic Background Radiation Anisotropy Satellite and
Satellite for Measurement of Background Anisotropies).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar