Kamis, 08 Maret 2012

Satelit Planck, Fotografer Luar Angkasa


Sebuah foto luar angkasa berupa jalur-jalur cahaya berusia kuno yang muncul di langit, berhasil dikirimkan ke bumi pada bulan September lalu.  Inilah foto pertama karya satelit fotografer angkasa luar bernama Satelit Planck.
Satelit Planck adalah satelit diluncurkan oleh Badan Antariksa Eropa (European Space Agency, ESA). Satelit ini bertugas untuk memotret benda-benda luar angkasa, seperti galaksi dan bintang-bintang yang letaknya sangat jauh. Hasil potretnya akan digunakan untuk memetakan angkasa luar, termasuk untuk mengetahui umur benda-benda langit.  Untuk membuat satelit ini, ESA mengeluarkan biaya hingga 600 juta Euro, atau senilai 7,5 trilyun rupiah. Wah, mahal sekali, ya…!
Satelit Planck berukuran tinggi 4,2 meter dan diameter 4,2 meter. Beratnya mencapai 1.900 kilogram. Teleskop utamanya berdiameter 1,5 meter. Teleskop ini dilengkapi dua detektor yang sangat peka untuk menangkap gelombang frekuensi tinggi dan rendah.
Satelit Planck diluncurkan pada 14 Mei 2009,bersamaan dengan satelit Herschel. Namun, setelah mencapai orbit, keduanya berpisah dan menjalankan misinya masing-masing.
Nama ‘Planck’ diambil dari nama seorang ilmuan Jerman, Max Planck, peraih hadiah Nobel Fisika tahun 1918. Awalnya, proyek ini bernama COBRAS/SAMBA (Cosmic Background Radiation Anisotropy Satellite and Satellite for Measurement of Background Anisotropies).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar